Rabu, 24 November 2010

Karakteristik Asing Yang Mempengaruhi Bisnis Internasional

Pertama, “hubungan ekonomi” bisa berupa pertukaran hasil atau output negara satu dengan negara lain. Sebagai contoh, In­donesia mengekspor minyak, kayu, karet, hasil kerajinan, menjual jasa angkutan penerbangan Garuda dan jasa turisme kepada orang asing, dan mengimpor beras, gandum, bijih besi, bahan plastik, benang tenun, jasa angkutan laut dan angkutan udara dan jasa turisme (misalnya, package tour bagi orang Indonesia ke Singapura, Hongkong dan sebagainya). Hubungan semacam dikenal sebagai hubungan perdagangan. Perhatikan bahwa yang dimaksud dengan “output” termasuk di dalamnya output “barang” dan output “jasa”.


Kedua, hubungan ekonomi bisa berbentuk pertukaran atau aliran sarana produksi (atau faktor produksi). Termasuk dalam kelompok sarana produksi adalah tenaga kerja, modal, teknoogi dan kewiraswastaan. Sarana produksi bisa “mengalir” dari satu negara ke negara lain karena berbagai sebab, misalnya karena imbalan yang lebih tinggi, karena lewat program bantuan luar negeri, dan karena adanya faktor “ketakutan” (misalnya* ancaman perang, takut dinasionalisasi, takut adanya devaluasi atau karena menghindari inflasi yang terlalu tinggi di suatu negara). Sarana produksi “tanah” merupakan satu-satunya sarana produksi yang tidak bisa mengalir ke negara lain, karena sifatnya yang terikat pada lokasinya. Tetapi bahkan” “tanah” pun tidak mutlak terikat pada lokasinya, bila kita ingat bahwa definisi dari sarana produksi “tanah” mencakup kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

Kita mengekspor bijih nikel, bijih tembaga dan barang-barang tambang lainnya. Di sini kita bisa mempertanyakan apakah barang ekspor ini lebih bersifat “faktor produksi” ataukah “output”. Tetapi ini memang sesuatu yang masih bisa diperdebatkan: dari satu segi bijih nikel atau bijih tembaga bisa dipandang sebagai output, tetapi dari segi lain bisa dianggap sebagai faktor produksi. Sebaliknya, tenaga kerja atau “manusia” yang pada hakekatnya lebih bersifat mobil dan tak terikat lokasi, seringkali justru menjadi suatu faktor produksi yang tidak bisa (atau tidak selalu bisa) mengalir dari satu negara ke negara lain.

Peraturan-peraturan pembatasan imigrasi antar negara seringkali begitu ketatnya sehingga tidak memungkinkan bagi manusia untuk secara bebas pindah ke negara lain. Namun masih ada contoh-contoh yang menggambarkan aliran faktor produksi ini, misalnya pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Saudi Arabia, Malaysia untuk bekerja di proyek-proyek pembangunan atau di tempat-tempat lain di sana.

Saat ini, yang paling mobil atau mudah berpindah melampaui perbatasan negara adalah faktor produksi modal (beserta teknologi dan kewiraswastaan yang mengikutinya). Modal, berupa penanaman modal asing atau bantuan/pinjaman luar negeri, mengalir dalam jumlah yang besar dari satu negara ke negara lain, baik antara negara maju sendiri atau antara negara maju dengan negara sedang berkembang.

Yang tidak kalah pentingnya adalah aliran dana antar negara yang tidak bermotif atau bertujuan untuk investasi dalam bentuk pendirian pabrik-pabrik, tetapi yang bertujuan spekulatif dan bersifat jangka pendek. Jadi, misalnya pada awal tahun 1970-an dana dalam jumlah yang cukup besar telah mengalir dari Singapura dan tempat-tempat lain di luar negeri ke Indonesia untuk kemudian disimpan pada bank-bank dalam ben­tuk deposito berjangka yang pada waktu itu memberikan bunga yang sangat tinggi. Karena sifatnya yang spekulatif dan jangka pendek, kita bisa memperdebatkan apakah aliran dana semacam ini adalah aliran faktor produksi atau bukan.

Tetapi meskipun kasus-kasus yang kabur seperti ini memang ada, secara garis besar masih penting dan berguna bags kita untuk membedakan antara aliran faktor produksi dan aliran-aliran lain, misalnya aliran output, karena masing-masing aliran mempunyai konsekuensi yang berbeda bagi suatu negara.

Ketiga, seperti halnya dengan hubungan ekonomi antara perorangan, hubungan ekonomi antara negara bisa dilihat dari segi konsekuensinya terhadap posisi hutang-piutangnya, atau singkat-nya dari segi hubungan kreditnya. Seperti halnya dengan hubungan antar perorangan, suatu negara bisa mempunyai hutang atau piutang dengan negara lain. Biasanya hubungan hutang-piutang ini timbul sebagai konsekuensi dari adanya dua bentuk hubungan ekonomi yang lain, yaitu “hubungan perdagangan” dan “hubungan faktor produksi” yang diuraikan di atas. Sebagai misal, Indonesia mengimpor kapal dari Jepang dengan kredit dari penjualnya. Di sini hubungan perdagangan (impor kapal) adalah penyebab timbulnya hutang Indonesia kepada pengusaha kapal di Jepang. Contoh lain adalah pembelian gandum dari Amerika Serikat atas dasar penjan-jian bantuan pangan (sering disebut dengan nama bantuan PL-480). Juga di sini, hubungan perdagangan (impor gandum) menimbulkan hutang Indonesia kepada pemerintah Amerika Serikat.

(a) Pola perdagangan. Mengapa suatu negara mempunyai pola ekspor dan pola impor tertentu? Faktor apa yang mempengaruhinya? Misalnya, mengapa justru Indonesia mengekspor minyak bumi, kayu, tekstil, barang kerajinan, dan mengimpor beras, mesin, bijih besi dan sebagainya? Apa yang menentukan pola perdagangan seperti ini?

(b) Harga ekspor dan impor. Bagaimanakah harga barang ekspor dan harga barang impor ditentukan? Faktor-faktor apa yang menentukannya? Misalnya, mengapa harga minyak bumi dan barang-barang hasil industri meningkat lebih cepat dari pada harga hasil-hasil pertanian seperti karet, teh, lada?

(c) Manfaat perdagangan. Apakah manfaat dari adanya hubungan ekonomi luar negeri bagi suatu negara? Apakah pengaruh hubungan ekonomi tersebut terhadap kesejahteraan nasional? Apakah untung dan rugi dari adanya hubungan ekonomi luar negeri dari segi konsumsi, produksi, distribusi pendapatan dan pembangunan ekonomi pada umumnya?

(d) Pengaruh makro. Apakah pengaruh hubungan perdagangan terhadap keadaan makro dan moneter di dalam negeri? Misalnya, apabila ekspor meningkat, apakah akibat dari itu .terhadap tingkat harga dalam negeri, GDP, jumlah uang yang beredar dan sebagainya?

(e) Mekanisme neraca pembayaran. Bagaimanakah proses penyesuaian neraca pembayaran suatu negara apabila terjadi perubahan situasi ekonomi (misalnya, kenaikan harga ekspor) atau apabila dilaksanakan suatu kebijaksanaan tertentu

Pengaruh Pemerintah pada kondisi ekonomi

Pemerintah federal dapat mempengaruhi bisnis dengan menerapkan peraturan atau dengan membuat kebijakan yang mempengaruhi kondisi ekonomi. Karena regulasi cenderung bermacam tergantung industry. Untuk mempengarui kondisi ekonomi, pemerintah federasi mengimplementasikan kebijakan moneter dan fiskal.
Kebijakan Moneter
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiscal mewakili keputusan bagaimana pemerintah federal seharusnya menentukan serangkaian tingkat pajak dan membelanjakan uangnya. Keputusan ini sangat relevan untuk bisnis karena mereka mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan dengan demikian dapat mempengaruhi permintaan barang dan jasa perusahaan.


- Revisi dari Tingkat Pajak Pendapatan Pribadi
Misalnya, kebijakan fiscal yang mengurangi pajak pendapatan pribadi. Kebijakan ini memberikan kepada orang pendapatan setelah pajak yang lebih tinggi, yang akan mendorong mereka untuk lebih membelanjakan uangnya. Perilaku seperti itu merefleksikan kenaikan dalam agregat permintaan barang dan jasa yang dihasilkan oleh bisnis yang dapat memperbaiki kinerja bisnis.

- Revisi atas Pajak Korporasi
Kebijakan fiscal juga dapat mempengaruhi pendapatan setelah pajak perusahaan secara langsung.


- Revisi dalam Pajak Cukai
Pajak cukai adalah pajak yang diterapkan oleh pemerintah federal pada produk tertentu. Pajak ini menaikkan biaya produksi barang ini. Sebagai konsekuensi, manfuaktur cenderung membebankan pajak ini ke dalam harga yang mereka kenakan pada produk. Jadi konsumen secara tidak langsung terbebani pajak. Pajak juga mungkin tidak mendorong konsumsi dari barang ini dengan secara tidak langsung mempengaruhi harga. Cukai biasa diterapkan pada berbagai produk termasuk minuman alcohol dan tembakau.


- Revisi dalam Defisit Anggaran Belanja
Kebijakan fiscal yang dibuat oleh pemerintah federal memberikan jumlah penerimaan pajak yang dihasilkan oleh pemerintah federal dan jumlah pengeluaran federal. Jika pengeluaran pemerintah federal melebihi jumlah fajak federal, mengakibatkan deficit anggaran belanja federal.

sumber : http://id.shvoong.com/law-and-politics/political-economy/2065868-pengaruh-pemerintah-pada-kondisi-ekonomi/

Menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab

Menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab

A.    MEMBANGUN ETIKA BISNIS DAN BISNIS YANG BERETIKA
Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi.
Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah
1. Pengendalian diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan dengan jalan main curang dan menakan pihak lain dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang “etis”.
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.
4. Menciptakan persaingan yang sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-”ekspoitasi” lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan “katabelece” dari “koneksi” serta melakukan “kongkalikong” dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada “oknum”, baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan “kecurangan” demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan “gugur” satu semi satu.
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
Jika etika ini telah memiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.

B. TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS
Saat ini perusahaan dihadapkan pada paradigma yang relatif masih baru di Indonesia, yaitu paradigma yang melihat antara pihak perusahaan dan masyarakat bukanlah dua pihak yang berbeda dan bertolak belakang, namun merupakan bagian yang tak terpisahkan.
Fakta masyarakat ada realita kontradiktif, dimana di satu pihak ada perusahaan besar yang aktivitas usahanya banyak diwarnai dengan konflik sosial, tetapi di sisi lain ada perusahaan besar yang berkinerja baik tanpa harus mengalami konflik sosial. Kondisi yang demikian diduga sangat dipengaruhi oleh derajat perilaku etis perusahaan, yang diwujudkannya melalui kadar tanggung jawab sosial perusahaan.
Perusahaan sebagai sebuah sistem, dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak bisa berdiri sendiri. Perusahaan memerlukan kemitraan yang saling timbal balik dengan institusi lain. Perusahaan selain mengejar keuntungan ekonomi untuk kesejahteraan dirinya, juga memerlukan alam untuk sumber daya olahannya dan stakeholders lain untuk mencapai tujuannya. Dengan menggunakan pendekatan tanggung jawab sosial perusahaan, perusahaan tidak hanya mendapatkan keuntungan ekonomi, tetapi juga keuntungan secara sosial. Dengan demikian keberlangsungan usaha tersebut dapat berlangsung dengan baik dan secara tidak langsung akan mencegah konflik yang merugikan.

C. KESIMPULAN
Etika dalam berbisnis adalah mutlak dilakukan. Maju mundurnya bisnis yang dijalankan adalah tergantung dari pelaku bisnis itu sendiri. Apa yang dia perbuat dengan konsekuensi apa yang akan dia peroleh sudah sangat jelas.
Pebisnis yang menjunjung tinggi nilai etika akan mendapat point reward terhadap apa yang telah dia lakukan. Kemajuan perusahaan, kepercayaan pelanggan, profit yang terus meningkat, pangsa pasar terus meluas, merupakan dambaan bagi setiap pebisnis dan ini akan diperoleh dengan menjungjung tinggi nilai etika.
Sebaliknya, pelanggaran etika yang sedikit saja bias menyebabkan kondisi berbalik 180 derajat dalam waktu sekejap. Kehilangan pelanggan, deficit keuangan sampai ditutupnya perusahaan dengan jumlah utang serta kerugian yang menggunung merupakan punishment dari pelanggaran etika.

http://araisieou.wordpress.com/2010/11/20/menjalankan-bisnis-secara-etis-dan-bertanggung-jawab/

Strategi Untuk Meningkatkan Kepuasan Kerja dan Motivasi




Peran Psikologis di Perusahaan
Psikologi dalam pengertian umum adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah-laku manusia. Bagi orang awam seringkali Psikologi disebut dengan ilmu jiwa karena berhubungan dengan hal-hal psikologis / kejiwaan.
Dalam perjalanannya sebagai sebuah ilmu, Psikologi telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan organisasi atau perusahaan. Peran Psikologi dalam memberikan kontribusi bagi perkembangan akan terlihat apabila setiap individu memiliki pemberdayaan psikologis yang tinggi, karena dengan pemberdayaan psikologi yang tinggi akan memberikan motivasi yang tinggi sehingga berdampak kepada kinerja pekerjaan yang mereka tangani, selain itu akan timbul perasaan positif terhadap pekerjaan tersebut.
Peran Psikologi dalam perusahaan, menurut John Miner dalam bukunya Industrial-Organizational Psychology ( 1992 ), dapat dirumuskan dalam 4 bagian :


1. Terlibat dalam Proses Input
adalah melakukan rekrutmen, seleksi, dan penempatan karyawan.

2. Berfungsi sebagai Mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada Produktivitas
melakukan pelatihan dan pengembangan, menciptakan manajemen keamanan kerja dan teknik-teknik pengawasan kinerja, meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan, menentukan sikap-sikap kerja yang baik dan mendorong munculnya kreativitas karyawan.

3. Berfungsi sebagai Mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada Pemeliharaan
melakukan hubungan industrial ( pengusaha-buruh-pemerintah ), memastikan komunikasi internal perusahaan berlangsung dengan baik, ikut terlibat secara aktif dalam penentuan gaji pegawai dan bertanggung jawab atas dampak  yang ditimbulkannya, pelayanan berupa bimbingan, konseling dan therapi  bagi karyawan-karyawan yang mengalami masalah-masalah psikologis.

4. Terlibat dalam proses output
melakukan penilaian kinerja, mengukur produktivitas perusahaan, mengevaluasi jabatan dan kinerja karyawan.
Jadi dari peran di atas dapat disimpulkan bahwa Psikologi berperan dalam semua aspek-aspek individual yang berhubungan dengan pekerjaan dan organisasi.


Pentingnya Kepuasan dan Moral
Pengertian kepuasan dalam bekerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaannya. Hal ini nampak pada sikap karyawan terhadap pekerjaannya, sikap positif bila puas atau sikap negatif bila tidak puas.
Ketidakpuasan karyawan dapat dinyatakan dalam berbagai cara. Misalnya, berhenti bekerja, karyawan mengeluh, tidak patuh, atau mengelakkan sebagian dari tanggung jawab kerjanya. Sementara kepuasan kerja merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap karyawan di tempat kerjanya. Adanya karyawan yang puas membuat moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat. Untuk itu sudah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk menciptakan kepuasan kerja para karyawannya.
Jadi kesimpulannya adalah kepuasan dan moral sangat saling berhubungan, karena ketika diri setiap individu tidak merasa puas terhadap hasil kinerjanya di perusahaan, maka akan berdampak pada moral setiap individu tersebut. Baik dan buruknya Moral setiap individu bergantung pada kepuasan yang diperoleh.


Motivasi dalam Lingkungan Kerja
Seorang Manajer harus mampu untuk memotivasi karyawannya secara aktif dan harus dapat mempengaruhi tingkat motivasi karyawannya, jika kinerja perlu diperbaiki, manajer harus turut campur dan membantu menciptakan atmosfer yang mendorong, mendukung, dan mempertahankan  perbaikan.
Motivasi dalam lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja yang akan dilakukan seorang karyawan untuk melakukan suatu aktivitas kerjanya di suatu perusahaan, ketika motivasi karyawan untuk melakukan suatu aktivitas kerja menurun, ini akan berdampak pada hasil kinerja kerjanya yang menjadi tidak maksimal. Begitu sebaliknya, ketika motivasi karyawan meningkat maka hasil dair aktivitas kerjanya akan maksimal dan baik.
Maka seorang manajer harus aktif memotivasi karyawannya dengan cara yang baik agar tercipta lingkungan kerja yang baik.


Strategi untuk meningkatkan Kepuasan dan Moral Kerja
Untuk strategi meningkatkan kepuasaan dan moral kerja karyawan, perusahaan-perusahaan biasanya mencoba untuk membuat dan mengimplementasikan berbagai jenis program yang dirancang untuk membuat pekerjaan menjadi lebih menarik, sehingga dapat meningkatkan kepuasaan dan moral kerja dari karyawan.
Program-program yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kepuasan dan moral dari karyawan antara lain :
1. Menaikan upah karyawan.
2. Memberikan kenaikan jabatan kepada karyawan yang berprestasi.
3. Kepastian kerja.
4. Memberikan bonus uang tunai kepada karyawan yang berkinerja baik dalam perusahaan.
5. Memberikan kompensasi kepada karyawan.
6. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.


Gaya Manajerial dan Kepemimpinan
Menurut DR. Winardi, SE. Kepemimpinan adalah merupakan hubungan dimana seseorang atau pemimpin mempengaruhi orang lain, serta memiliki kemampuan untuk mendayagunakan pengaruh interpersonal melalui alat-alat komunikasi dan bersedia bekerjasama berkaitan dengan tugas yang akan dicapai sesuai dengan keinginan dari pemimpin tersebut.
Gaya kepemimpinan dalam perusahaan merupakan hal penting dalam sebuah era organisasi, pengaruh yang signifikan menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh nyata ( berarti ) terhadap kinerja karyawan.
Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan / Pemimpin antara lain :
1. Pemimpin otokratik
Memusatkan kuasa dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkannya. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antara lain memuingkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.
2. Pemimpin partisipatif
Lebih banyak mendesentralisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak. Karena keputusan itu timbul dari upaya konsultasi dengan para bawahannya dan keikutsertaan mereka.
3. Pemimpin bebas kendali
Menghindari kuasa dan tanggungawab, kemudian menggantungkan kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri. Dalam gaya kepemimpinan ini kelompok melatih dan menyediakan motivasi bagi mereka sendiri. Pada gaya ini sangat memungkinkan berbagai unit organisasi yang berbeda untuk bergerak maju dengan tujuan yang bertentangan dengan yang lainnya, dan ini akan menimbulkan kekacauan. Tetapi bermanfaat dalam situasi dimana pemimpin dapat memberi peluang sepenuhnya kepada kelompok untuk melakukan pilihan mereka sendiri.

http://routeterritory.wordpress.com/2009/10/29/motivasi-kepuasan-dan-memimpin-karyawan/

Minggu, 14 November 2010

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham atau indeks harga saham, antara lain:
1.
Faktor Internal (Lingkungan mikro)
- Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
- Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
- Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.
- Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.
- Pengumuman investasi (investment annuncements), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan, penutupan usaha lainnya..
- Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
- Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS) dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA), dan lain-lain.

2. Faktor eksternal (Lingkungan makro)
Diantaranya antara lain :
- Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
- Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
- Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading.
- Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.
- Berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri.

Rabu, 03 November 2010

proses pemasaran dan perilaku konsumen


 Pemasaran dan Perilaku Konsumen

Pengertian Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, 1997).

Pengertian tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang/jasa kepada pembeli secara individual maupun kelompok pembeli.
Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial perusahaan.

Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.

Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi cara dan keberhasilan perusahaan terhadap pemasarannya, yaitu: (1) Lingkungan Eksternal Sistem Pemasaran. Lingkungan ini tidak dapat dikendalikan perusahaan, misalnya kebebasan masyarakat dalam menerima atau menolak produk perusahaan, politik dan peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, kependudukan serta munculnya pesaing; (2) Variabel Internal Sistem Pemasaran. Variabel ini dapat dikendalikan oleh perusahaan, terdiri atas dua kelompok, yaitu sumber bukan pemasaran (kemampuan produksi, keuangan, dan personal) dan komponen-komponen bauran pemasaran yang meliputi: produk, harga, promosi, dan distribusi (Swastha, 2002).


Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha dkk., 1997).

Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.

Peran yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; (3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya; (4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya; (5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis.

Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

(1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain; (2) Teori Psikologis.

Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung; (3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.



Sumber:
Aaker dan Day, (1998). Metode Statiska Untuk Menarik Kesimpulan, Edisi lima Jakarta: Gramedia.
Azwar, Saifudin, (2003). Metode Penelitian, Edisi kesatu, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Covey, (2000).
Pemasaran, Konsep dan Strategi, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia.

Keberhasilan Pada Bisnis Internet (Bagian 2)


 Keberhasilan Pada Bisnis Internet (Bagian 2)

Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai 7 kiat sukses bisnis online, namun pada artikel tersebut hanya disebutkan 3 saja, yaitu: mau belajar, bekerja, dan fokus.
Nah, pada bagian kedua ini akan dijelaskan bagaimana cara sukses bisnis internet untuk selebihnya.  Tidak berbeda jauh dengan tips sukses bisnis sebelumnya yang banyak mengulas sisi non teknis, bagian ini pun juga demikian, karena memang demikianlah prinsip-prinsip utamanya.
Miliki System yang Memadai
Salah satu kelebihan bisnis internet adalah sifatnya lebih techno friendly, yang artinya banyak melibatkan dan memanfaatkan teknologi internet itu sendiri. Di bisnis internet segala pekerjaan Anda bisa menjadi lebih fleksibel dan serba terotomatisasi.
Walaupun demikian, masih banyak para internet marketer baik pemain lama terlebih pemain baru yang masih menggunakan cara-cara manual dalam menjalankannya. Bukan berarti ini tidak boleh atau tidak bagus, tapi setidaknya Anda bisa mencicil atau membangun sebuah sistem yang dengannya Anda bisa mendapatkan penghasilan bisnis terus menerus darinya tanpa melibatkan Anda lagi.
Karena jika tidak demikian, itu tak ubahnya Anda bisnis konvensional yang masih banyak melibatkan kegiatan-kegiatan manual. Bagi sebagian orang tidak menjadi persoalan, tapi bagi mereka yang tidak terbiasa, mereka akan capek dan lama kelamaan akan “gulur tikar” juga.
Toh meskipun Anda tidak capek dengan banyaknya kegiatan manual ini, cara kerja Anda seolah-oleh diperbudak oleh bisnis Anda sendiri ! Hem…Anda pasti bisa bayangkan, betapa melelahkannya pekerjaan Anda.  Meskipun begitu, setiap orang memiliki pandangan yang beraneka ragam, dan  Anda bisa berbeda pandangan dengan saya dalam hal ini.
Miliki Sebuah Sumber / Mentor Bisnis yang Terpercaya
Ada banyak sekali sumber daya di internet bertebaran di mana-mana, tidak semuanya bagus pun demikian tidak semuanya jelek. Silahkan Anda gunakan atau miliki sebuah sumber bisnis yang menurut Anda bisa dipercaya kebenarannya, tentunya Anda harus bersikap rasional dan obyektif.
Tidak hanya itu, Anda juga membutuhkan seorang guru bisnis yang bisa mengarahkan visa bisnis Anda jauh ke depan dan bisa menjadi penolong Anda dalam segala kesulitan. Kalau diartikan secara luas memang akan banyak sekali arti guru bisnis itu sendiri.
Bisa seperti membaca artikel di internet, membeli ebook, mendengarkan audio seorang yang sukses dalam bidangnya dan masih banyak lagi. Tapi jika yang dimaksud guru sebagaimana umumnya, maka yang harus Anda perhatikan adalah track record (sepak terjang) di dunia yang digelutinya.
Untuk point cara sukses bisnis yang kedua ini, baik yang memiliki sumber bisnis atau guru yang bisa dipercaya kredibilitasnya, Anda bisa belajar secara lebih lengkap dan detail di klub bisnis internet Mr Action. Selain memiliki recourse yang memadai, support team juga sangat menunjang.
Gunakan Strategi Marketing yang Benar dan Telah Teruji
Menggunakan strategi marketing yang benar, tepat, dan telah teruji kebenarannya bisa mengantarkan Anda lebih cepat sampai ke tujuan, yaitu sukses bisnis internet.
Mungkin di awal-awal jika belum terbiasa Anda akan mengalami trial and error, apalagi jika tidak mempunyai pengalaman sebelumnya. Untuk itulah sesuai point sebelumnya, turuti saja saja apa kata mentor kepercayaan Anda mengenai strategi marketing yang direkomendasikannya.
Dengan begini Anda seperti lewat jalan pintas dalam menuju kesuksesan itu. Kalaupun harus trial and error itupun tidak separah jika Anda tidak menuruti mentor Anda. Jangan lupakan pula pengalaman trial and error yang Anda alami adalah guru yang sangat berharga.
Siap dengan Segala Resiko Kegagalan yang Timbul
Tips sukses bisnis lain yang tak kalah pentingnya adalah Anda harus berani atau siap menghadapi terhadap segala resiko kegagalan yang siap menghantui kapan saja.
Bisnis apa sih yang nggak ada resikonya ?
Semua bisnis memiliki resiko gagal sendiri-sendiri, tapi beruntung Anda di bisnis internet, segala resiko bisa ditekan dan diminimalisir sekecil mungkin. Untuk itu, pada tips terakhir ini jangan heran kelak ketika bisnis yang Anda harapakan tak sesuai dengan harapan, dalam artian gagal, Anda tidak patah arang alias tetap semangat.
Bukankah kegagalan adalah sukses yang tertunda ?
Nah, Anda bisa belajar banyak pada kegagalan tersebut.
Ok, sampai di sini dulu ulasannya, sebenarnya masih banyak tips-tips dan cara sukses bisnis lain yang belum tersampaikan. Tapi saya rasa itulah point-point penting cara sukses bisnis internet yang sering terabaikan.

Sukses Bisnis Internet (Bagian 2)


 Sukses Bisnis Internet (Bagian 2)

Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai 7 kiat sukses bisnis online, namun pada artikel tersebut hanya disebutkan 3 saja, yaitu: mau belajar, bekerja, dan fokus.
Nah, pada bagian kedua ini akan dijelaskan bagaimana cara sukses bisnis internet untuk selebihnya.  Tidak berbeda jauh dengan tips sukses bisnis sebelumnya yang banyak mengulas sisi non teknis, bagian ini pun juga demikian, karena memang demikianlah prinsip-prinsip utamanya.
Miliki System yang Memadai
Salah satu kelebihan bisnis internet adalah sifatnya lebih techno friendly, yang artinya banyak melibatkan dan memanfaatkan teknologi internet itu sendiri. Di bisnis internet segala pekerjaan Anda bisa menjadi lebih fleksibel dan serba terotomatisasi.
Walaupun demikian, masih banyak para internet marketer baik pemain lama terlebih pemain baru yang masih menggunakan cara-cara manual dalam menjalankannya. Bukan berarti ini tidak boleh atau tidak bagus, tapi setidaknya Anda bisa mencicil atau membangun sebuah sistem yang dengannya Anda bisa mendapatkan penghasilan bisnis terus menerus darinya tanpa melibatkan Anda lagi.
Karena jika tidak demikian, itu tak ubahnya Anda bisnis konvensional yang masih banyak melibatkan kegiatan-kegiatan manual. Bagi sebagian orang tidak menjadi persoalan, tapi bagi mereka yang tidak terbiasa, mereka akan capek dan lama kelamaan akan “gulur tikar” juga.
Toh meskipun Anda tidak capek dengan banyaknya kegiatan manual ini, cara kerja Anda seolah-oleh diperbudak oleh bisnis Anda sendiri ! Hem…Anda pasti bisa bayangkan, betapa melelahkannya pekerjaan Anda.  Meskipun begitu, setiap orang memiliki pandangan yang beraneka ragam, dan  Anda bisa berbeda pandangan dengan saya dalam hal ini.
Miliki Sebuah Sumber / Mentor Bisnis yang Terpercaya
Ada banyak sekali sumber daya di internet bertebaran di mana-mana, tidak semuanya bagus pun demikian tidak semuanya jelek. Silahkan Anda gunakan atau miliki sebuah sumber bisnis yang menurut Anda bisa dipercaya kebenarannya, tentunya Anda harus bersikap rasional dan obyektif.
Tidak hanya itu, Anda juga membutuhkan seorang guru bisnis yang bisa mengarahkan visa bisnis Anda jauh ke depan dan bisa menjadi penolong Anda dalam segala kesulitan. Kalau diartikan secara luas memang akan banyak sekali arti guru bisnis itu sendiri.
Bisa seperti membaca artikel di internet, membeli ebook, mendengarkan audio seorang yang sukses dalam bidangnya dan masih banyak lagi. Tapi jika yang dimaksud guru sebagaimana umumnya, maka yang harus Anda perhatikan adalah track record (sepak terjang) di dunia yang digelutinya.
Untuk point cara sukses bisnis yang kedua ini, baik yang memiliki sumber bisnis atau guru yang bisa dipercaya kredibilitasnya, Anda bisa belajar secara lebih lengkap dan detail di klub bisnis internet Mr Action. Selain memiliki recourse yang memadai, support team juga sangat menunjang.
Gunakan Strategi Marketing yang Benar dan Telah Teruji
Menggunakan strategi marketing yang benar, tepat, dan telah teruji kebenarannya bisa mengantarkan Anda lebih cepat sampai ke tujuan, yaitu sukses bisnis internet.
Mungkin di awal-awal jika belum terbiasa Anda akan mengalami trial and error, apalagi jika tidak mempunyai pengalaman sebelumnya. Untuk itulah sesuai point sebelumnya, turuti saja saja apa kata mentor kepercayaan Anda mengenai strategi marketing yang direkomendasikannya.
Dengan begini Anda seperti lewat jalan pintas dalam menuju kesuksesan itu. Kalaupun harus trial and error itupun tidak separah jika Anda tidak menuruti mentor Anda. Jangan lupakan pula pengalaman trial and error yang Anda alami adalah guru yang sangat berharga.
Siap dengan Segala Resiko Kegagalan yang Timbul
Tips sukses bisnis lain yang tak kalah pentingnya adalah Anda harus berani atau siap menghadapi terhadap segala resiko kegagalan yang siap menghantui kapan saja.
Bisnis apa sih yang nggak ada resikonya ?
Semua bisnis memiliki resiko gagal sendiri-sendiri, tapi beruntung Anda di bisnis internet, segala resiko bisa ditekan dan diminimalisir sekecil mungkin. Untuk itu, pada tips terakhir ini jangan heran kelak ketika bisnis yang Anda harapakan tak sesuai dengan harapan, dalam artian gagal, Anda tidak patah arang alias tetap semangat.
Bukankah kegagalan adalah sukses yang tertunda ?
Nah, Anda bisa belajar banyak pada kegagalan tersebut.
Ok, sampai di sini dulu ulasannya, sebenarnya masih banyak tips-tips dan cara sukses bisnis lain yang belum tersampaikan. Tapi saya rasa itulah point-point penting cara sukses bisnis internet yang sering terabaikan.

Bisnis Online & Internet Marketing


 Bisnis Online & Internet Marketing

Berbicara mengenai sukses, memang akan sangat relatif jawabannya bagi setiap orang. Ada yang bilang jika sudah bisa menghasilkan setidaknya 3 digit kurs dollar atau 6 digit jika dirupiahkan adalah sebuah tolak ukur orang sukses dalam bisnis online.
Ada lagi sebagian yang lain bahwa sukses itu apabila semua kebutuhan hidupnya telah tercukupi dengan gaya hidup apapun. Bahkan tak sedikit orang yang menyatakan sukses itu terletak pada rasa syukur atau tatkala hati menjadi bahagia, dan masih banyak lagi.
Apapun pengertiannya Kawan, dalam bisnis online memang ada cara dan kiatnya tersendiri bagaimana untuk meraih suskes itu. Sama halnya pada bidang-bidang lain, ada semacam rahasia atau resep dapur yang kadang tidak dibeberkan begitu saja ke publik.
Walaupun begitu secara umum prinsip-prinsip dasarnya pasti ada, demikian pula dalam bisnis online, ada prinsip dan kiat-kiat umum bagaimana cara sukses di bisnis internet marketing ini. Apa saja itu ? Yuk kita simak ulasan berikut ini:

# Mau Belajar
         Siapa yang ingin sukses maka dia harus belajar. Ya, Anda harus meluangkan waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu bisnis online dan internet marketing itu sendiri. Otomatis, mau tidak mau Anda harus bersahabat dengan segala sesuatu yang berhubungan dengannya, dalam hal ini teknologi internet dan ilmu-ilmu pemasaran itu sendiri.
Tinggalkan semua keegoisan dalam diri yang terkadang meyelimuti pada diri sebagian orang. Entah dengan alasan gagap teknologi, bukan lulusan IT, bukan pula lulusan orang marketing, dsb. Padahal kalau kita tengok kisah-kisah orang yang telah sukses bisnis internet tidak sedikit dari mereka yang tidak memiliki latar belakang itu sama sekali.

# Bekerja
         Belajar saja tidak cukup untuk meraik sukses, maka Anda membutuhkan action sebagai wujud konkrit proses belajar Anda. Banyak sekali orang yang gagal dalam bisnis internet gara-gara banyak belajar tapi minim praktek.
Mereka membeli buku, ebook, audio hingga video bagaimana cara mendapat uang dari internet tapi setelah itu mereka tidak menindaklanjuti atau kalaupun bertindak kurang bersungguh-sungguh dalam memahami dan mempraktekkan kandungan panduan tersebut.
Apalagi dalam bisnis online praktek memiliki peranan yang sangat penting dalam keberhasilan itu. Beruntung ada anak bangsa yang mau berbagai pengalaman suksesnya melalui klub bisnis yang didirikannya selain untuk belajar tapi juga berorientasi action.
# Fokus
Ada begitu banyak peluang-peluang bisnis di internet yang sangat menggiurkan dan bisa menggoda. Bijak-bijaklah dalam memilih model bisnis yang ada, apalagi semua memiliki potensi masing-masing yang tidak semuanya sesuai dengan jiwa seseorang.
Untuk itulah fokus pada bisnis yang benar-benar bisa menghasilkan terlebih dahulu, atau fokus pada satu jenis model bisnis yang Anda tekuni. Kecuali Anda telah terbiasa dengan banyak model bisnis sekaligus dan sudah bisa mengotomatiskannya.
Karena jika tidak bukan tidak mungkin model bisnis yang baru Anda geluti tersebut bukannya malah memberikan profit malah mengganggu fokus utama Anda pada jenis bisnis yang sebelumnya lebih Anda utamakan. Untuk itulah jika belum terbiasa, alangkah baiknya Anda fokus pada satu jenis bisnis terlebih dahulu.