Selasa, 08 Januari 2013

Tugas Proposal



I.                   LATAR BELAKANG
Sejarah membuktikan bahwa kehancuran sebuah bangsa seringkali ditandai oleh runtuhnya watak, pekerti, karakter, dan mentalitas masyarakat bangsa tersebut. Oleh karena itu, bangsa dengan karakter kuat hanya akan terwujud jika individu-individu di dalam bangsa itu adalah manusia yang berbudaya, berwatak, dan berperilaku baik. Dalam konteks ini, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu wahana penanaman pendidikan watak dan pekerti bangsa bagi generasi muda, khususnya para peserta didik, di sekolah. Pembelajaran  bahasa Indonesia akan menjadi salah satu wahana dalam menumbuhkan jati diri bangsa kita yang beradab dan berbudi pekerti luhur. Pada sisi lain, pengajaran bahasa sering dipisahkan dari pengajaran budaya, bahkan ada yang menganggap bahwa bahasa tidak ada hubungannya dengan budaya. Memang diakui bahwa budaya penting untuk dipahami oleh pembelajar bahasa, tetapi pengajarannya sering terpisah dari pengajaran bahasa. Joan Kelly Hall (2002) menyebutkan bahwa ancangan kemampuan komunikatif (communicative competence), misalnya, memang mempertimbangkan aspek budaya dalam pembelajaran bahasa dengan lebih menekankan pada penggunaan bahasa, tetapi dalam pelaksanaannya bahasa masih dianggap sebagai satu sistem homogen yang terpisah dari interaksi penutur dalam kehidupan sehari-hari.Pembelajaran budaya suatu masyarakat hendaknya mengutamakan unsur-unsur bahasa yang digunakan dalam masyarakat tersebut. Budaya dan bahasa merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Untuk belajar suatu budaya sekelompok masyarakat, seseorang harus menguasai bahasa sekelompok masyarakat tersebut. Abdul Chaer mengatakan bahwa bahasa itu bersifat unik dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan budaya masyarakat pemakainya, maka analisis suatu bahasa hanya berlaku untuk bahasa itu saja, tidak dapat digunakan untuk menganalisis bahasa lain.Hal ini menegaskan kita pada hubungan antara bahasa, kebudayaan, dan karakter pemiliknya yaitu bahwa kunci bagi pengertian yang mendalam atassuatu kebudayaan adalah melalui bahasanya. Untuk menjaga eksistensi kebudayaan diperlukan kuatnya karakter para pemiliknya. Semua yang dibicarakan dalam suatu bahasa, terkecuali ilmu pengetahuan yang kita anggap universal adalah tentang hal-hal yang ada dalam kebudayaan bahasa itu. Pelaksanaan seminar lokal ini memiliki nilai yang strategis di tengah meredupnya karakter berbudaya dan berbangsa saat ini.  Semoga melalui seminar lokal ini tercetuskan ide-ide untuk memperkuat kualitas pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia agar dapat sebagai wahana penanaman nilai karakter dan budaya berbangsa.

II.        TUJUAN
1. Menggali identitas yang tercermin dalam bahasa, sastra, dan budaya Indonesia dalam rangka
    pendidikan budaya dan karakter berbangsa.
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia untuk menghadapi era global
    dalam rangka pendidikan budaya dan karakter berbangsa.
3. Merekonstruksi kembali peran pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam membangun           dan membentuk karakter berbangsa.
4. Merevitalisasi peran pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam mewujudkanmasyarakat  yang berbhineka tunggal ika.
5. Menumbuhkembangkan sikap positif masyarakat terhadap  bahasa dan sastra lokal sebagai  bagian budaya dalam rangka pendidikan budaya dan karakter berbangsa.


http://unnes.ac.id/wp-content/uploads/Leaflet-Seminar-Nasional-BSI.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar